Senin, 27 Februari 2023

Tadarus Surah al-Kahfi ayat 5


Allah Subhanahu wata'ala berfirman:


مَّا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ وَلَا لِءَابَآئِهِمۡۚ 


*Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. ....*


Penggalan ayat ini menjelaskan bahwa anggapan kaum kafir yang mengatakan Allah mempunyai anak itu sama sekali tidak didasarkan pada pengetahuan yang benar dan dapat diterima oleh akal sehat.


Keyakinan mereka itu hanya didasarkan pada persangkaan yang tidak benar dan hanya mengikuti secara membabi buta kepada keyakinan nenek moyang mereka. Padahal nenek moyang mereka itu juga tidak memiliki pengetahuan yang benar, yang mendasari keyakinan dan kepercayaan mereka itu.


Kaum kafir dan pendahulu mereka itu hanya membuat-buat keyakinan mereka itu berdasarkan khayalan dan hawa nafsu mereka saja, tanpa dilandasi ilmu pengetahuan yang benar.


Mustahil bagi Allah memiliki anak, karena Dia adalah Dzat Yang Mahasempurna dan tidak membutuhkan sesuatu pun dari makhluk-Nya.


Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

 كَبُرَتۡ كَلِمَةً تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ  


*.... Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; ....*


Penggalan ayat ini berisi kecaman Allah Subhanahu wata'ala terhadap ucapan yang keluar dari mulut kaum kafir, yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak.


Mereka dengan lancang mengeluarkan ucapan yang tidak dilandasi pengetahuan yang benar. Ucapan tersebut sangat merendahkan martabat Allah Subhanahu wata'ala Yang Mahakuasa dan Mahasempurna. Allah menegaskan bahwa ucapan itu adalah bentuk kekafiran yang sangat besar dan tidak patut diucapkan oleh seorang manusia.


Allah Subhanahu wata'ala memerintahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk mengajak umat manusia supaya kembali kepada agama tauhid yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh al-Qur'an.


Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 64:


قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ تَعَالَوۡا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡا۟ فَقُولُوا۟ ٱشۡهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ 


*Katakanlah (Muhammad): “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka): “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”*


Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

 إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا 


*...; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.*


Di dalam penggalan ayat ini, Allah Subhanahu wata'ala menegaskan bahwa ucapan kaum kafirin yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak itu merupakan perkataan dusta.


Muhammad Ibnu Ishaq menyebutkan Asbabun Nuzul dari ayat ini adalah bahwa orang-orang kafir Quraisy mengutus An-Nadr dan Uqbah agar bertanya kepada ulama orang Yahudi di Madinah apakah Muhammad itu benar seorang Rasul atau bukan.


Yahudi itu menjawab:


*"Tanyakan kepadanya tentang 3 perkara:*


*1). Tentang beberapa orang pemuda yang meninggalkan kaumnya di masa silam;*

*2). Tentang seorang lelaki yang melanglang buana sampai ke timur dan barat;*

*3). Tentang apakah roh itu.*


*Jika dia dapat menjawab, maka dia adalah seorang nabi dan kalian harus mengikutinya. Tapi jika tidak dapat menjawab, maka dia hanya mengaku nabi, dan terserah kepada kalian untuk bersikap."*


Maka turunlah ayat-ayat tentang Ashabul Kahfi, Dzulkarnain, dan ayat tentang roh.


Wallahua'lam.

Rabu, 01 Februari 2023

Tadarus Surah al-Kahfi ayat 4:

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا 

*Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.”*

Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wata'ala kembali menyebutkan tentang tugas Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk memberikan peringatan kepada kaum kafir, karena kekufuran mereka itu dipandang sebagai perkara yang besar di sisi Allah, terutama orang-orang kafir yang mengatakan bahwa Allah itu mempunyai anak.

Mereka itu terbagi menjadi 3 golongan, yaitu:

Pertama, golongan musyrikin Mekkah (Arab) yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu merupakan anak perempuan Tuhan;

Kedua, golongan Yahudi yang mengatakan bahwa Uzair itu adalah putra Tuhan;

Ketiga, golongan Nasrani yang mengatakan bahwa Isa itu putra Tuhan.

Al-Qur'an diturunkan ke dunia untuk mengembalikan kepercayaan umat manusia kepada tauhid yang murni.

Banyak ayat al-Qur'an yang mengancam orang-orang yang bertuhan kepada selain Allah, dan hal itu merupakan keyakinan yang sangat keliru dan sesat.

Wallahua'lam.

Hukum Sekolah Umum atau Pabrik Mendirikan Sholat Jum'at

Deskripsi Masalah : Seringkali kita temui dalam masyarakat umum sekolah - sekoalah umum atau pabrik-pabrik mendirikan shalat jum'at send...